Selasa, 29 November 2016

Kisah Sedih Cinta Remaja

Tetes airmata ku tak tertahan lagiMenanti kepastian tentang kitaKau masih juga bersamanyaMasih mencintainya
Maafkanlah sayangku atas keadaanKamu tak pernah jadi kekasihkuWajahnya selalu terbayangSaat kau di sisiku
Aku dan kamu takkan tahuMengapa kita tak berpisahWalau kita takkan pernah satuBiarlah aku menyimpan bayangmuDan biarkanlah semua menjadi kenanganYang terlukis di dalam hatikuMeskipun perih namun tetap selalu ada di sini
Ku beri segalanya semampunya akuMeski cinta harus terbagi duaMungkin kamu tak pernah tahuBetapa sakitnya aku
Oh pasti kamu tak pernah tahuBetapa sakitnya aku  
   (Reza Artamevia - Biar Menjadi Kenangan)

Dahulu kala, ada seorang pemuda berusia 16 tahun, sebut saja namanya Rudi. Meskipun tampan dan cukup cerdas, ia memiliki sifat yang lugu dan pemalu. Kepribadiannya yang berbeda dengan teman-temannya, membuat dirinya kerap dijauhi dan menjadi bahan godaan di sekolahnya.
Ketika ia memasuki ruang kelas, dengan langkah malu-malu ia memilih tempat duduk di pojok depan. Tak satupun teman yang mempedulikan dia. Dia sendiripun tidak peduli, yang penting dia bisa belajar dengan baik.
Tanpa disangka, seorang gadis bernama Cantik mendekati dan memilih duduk di sampingnya. Rudi yang belum terbiasa didekati lawan jenis, merasa kikuk. Tapi lama kelamaan, semua berubah. Lazimnya teman sebangku, mereka berdua akrab. Bermula dari saling membantu dalam hal pelajaran, berlanjut juga ke hal sehari-hari lainnya. Benih cinta pun bersemi di hati keduanya. Namun sebagai remaja yang gengsian mereka masih malu untuk mengungkapkan.
Meski Cantik diolok-olok karena dekat dengan Rudi. Hal itu tidaklah menggoyahkannya. Baginya, Rudi yang terlihat cupu jauh lebih baik daripada teman laki-laki lain di kelas yang suka usil. 
Hingga suatu malam, tatkala sekolah mengadakan liburan, terjadilah tragedi yang menyakitkan. Keduanya mengalami pelecehan seksual oleh teman-temannya!
Rudi hanya bisa menangis pedih. Tapi seperti biasa, tak ada satupun teman yang peduli padanya!. Bahkan orang tua dan gurunya pun hanya menganggapnya sebagai kenakalan remaja biasa!
Bagaimana dengan Cantik?
Sejak peristiwa itu, Cantik perlahan menjauh dari Rudi. Ia berpindah tempat duduk. Rudi yang tidak tahu menahu tentang apa yang dialami Cantik, mencoba bersabar dengan tetap menyatakan perhatiannya. Tetap diberikannya hadiah Valentine dan ulang tahun.


Usaha Rudi mendekati Cantik lambat laun berhasil. Mereka berdua bersama datang dalam sebuah acara gereja, yang sekaligus menjadi kencan pertama mereka di luar kegiatan sekolah. Rudi terlihat gugup. Beruntung, tidak ada halangan apa-apa selama acara berlangsung. Ia sangat-sangat bahagia dan berharap hubungannya dengan Cantik bisa berlanjut lebih serius. 
Seminggu berlalu, Cantik kembali mengajak Rudi menghadiri acara gereja. Namun, kali ini, Rudi sedang malas keluar rumah. Ia pun batal pergi dengan alasan kurang enak badan. Tak disangka, itu menjadi pertemuan terakhir mereka!
Hari berikutnya, Cantik tak masuk sekolah. Begitu juga hari-hari berikutnya. Tak ada kabar sedikitpun, dihubungi pun sulit. Rudi mencoba berpikir postif, mungkin Cantik sedang sakit. Memang akhir-akhir ini Cantik terlihat kurang enak badan, malah pernah pingsan saat upacara.
Suatu hari, kabar mengejutkan datang, Cantik ternyata sudah mengundurkan diri dari sekolah! Bukan main sedihnya Rudi. Ia coba menghubungi berkali-kali tapi tidak pernah ada jawaban. Tanya ke teman-teman pun tidak ada jawaban memuaskan. Sementara desas-desus mulai berkembang di sekolah, bahwa Cantik hamil di luar nikah.
Rudi tak mempercayai kabar tersebut. Ia memang tidak bisa percaya begitu saja, lantaran teman-temannya sering mempermainkannya. Akibatnya, ia menjadi bahan ejekan. Dituduh tak tahu malu, sok alim, dan sebagainya.
Tak tahan dihina, lama kelamaan Rudi stress berat. Prestasinya di sekolah menurun. Ia pun sering melamun dan berbicara sendiri.


Dengan sangat terpaksa, ia menemui Bu Rani, guru Bimbingan Konseling. Jawaban yang ia dapat sangat mengguncangkan hatinya. Kabar yang selama ini beredar BENAR, bahwa Cantik hamil di luar nikah dan terpaksa menikah dengan seseorang!
Tapi menikah dengan siapa?
Rudi mencoba mengingat. Pernah suatu hari, kekasihnya itu datang dengan pria bernama Yanto, yang diperkenalkan sebagai kakaknya. Padahal menurut teman-temannya, Cantik adalah anak sulung. Penampilan pria tersebut berbalik 360 derajat dengan Rudi, yakni anak STM yang bergaya preman. Apakah Yanto yang menghamili Cantik? Tapi kenapa Cantik harus berbohong? Apakah dia malu, merasa tak enak, atau memang ingin mempermainkan Rudi? Kalau begitu seharusnya Rudi percaya dengan teman-temannya dan mencurigai Yanto dari awal! 
Apa pun itu, kejelasan tentang kekasihnya membuat Rudi makin tergoncang dan terpaksa berobat ke psikiater untuk memulihkan kejiwaannya. Untunglah, ia berhasil menyelesaikan sekolahnya dengan hasil yang cukup baik.


Beberapa tahun telah berlalu, peristiwa itu nyaris dilupakan oleh Rudi. Sampai suatu hari, entah dari mana, ia mendapatkan nomor telepon Cantik yang kini telah pindah ke tempat yang jauh. Dicobanya menghubunginya.
Awalnya ia tak tahu harus bicara apa. Apalagi kemudian suami mantan kekasihnya itu yang mengangkat telepon dan mengancamnya. Persis seperti dugaannya dulu, Yanto yang menjadi suami Cantik!
Tapi Rudi tidak menyerah. Beberapa waktu kemudian ia mencoba kirim SMS ke Cantik  dan tanpa basa basi langsung mengungkapkan perasaannya selama ini. Cantik yang kini telah menjadi ibu, sangat menyesal dan minta maaf. Tapi apa daya semua sudah terlanjur. Andai saja ia bisa mengendalikan diri, tentu kini ia akan jauh lebih bahagia. Ia hanya bisa menghibur dengan mengatakan, bahwa Rudi berhak memperoleh yang lebih baik dari dirinya. 
Akhir cerita, Rudi tetap berteman dengan Cantik lewat media sosial. Cinta sudah pudar, tapi benci pun tiada guna. Mereka fokus ke kehidupan masing-masing dan tak pernah lagi mengungkit masa lalu.

Kalau harus kujujur padamu
Terus terang kukecewa
Namun kutanya
Siapa yang mampu
Menepis takdir yang kuasa
Biar saja begitu adanya
Jangan ada air mata
Pergilah kasih
Sudah lupakan
Semua yang pernah kita rasakan

Lihat saja di mataku
Tiada dendam, tiada duka
Doaku semoga kau bahagia
Saat ini kuinginkan
Tuk meraih masa depan
Bahagia pasti kan kujelang


(Paramitha Rusady - Jangan Ada Air Mata)





Cerita di atas berasal dari kisah nyata

Siapa sebenarnya pemuda bernama Rudi itu?

Tidak lain adalah AKU SENDIRI!

Ya, itu adalah pengalamanku waktu SMA. Aku mengalami kisah sedih itu!

Seorang yang tak ingin kuingat namanya, meninggalkan luka mendalam bagi diriku!

Ah, biarlah, itu sudah terjadi

Aku tuliskan ini bukan untuk membongkar aib

Bukan pula untuk membuka luka lama

Aku ingin siapa pun yang membaca, menjadikannya sebuah pelajaran

Wahai anak muda, hati-hatilah dalam bercinta, jangan sampai seks bebas merusak hidupmu!

Kau tidak hanya kehilangan masa depan, tapi kau juga akan melukai orang di sekitarmu!




Selasa, 22 November 2016

Lagu Masa Lalu (15) : Candle In The Wind


Lilin tertiup angin

Goodbye Norma Jean
Though I never knew you at all
You had the grace to hold yourself
While those around you crawled
They crawled out of the woodwork
And they whispered into your brain
They set you on the treadmill
And they made you change your name

And it seems to me you lived your life
Like a candle in the wind
Never knowing who to cling to
When the rain set in
And I would have liked to have known you
But I was just a kid
Your candle burned out long before
Your legend ever did

Loneliness was tough
The toughest role you ever played
Hollywood created a superstar
And pain was the price you paid
Even when you died
Oh the press still hounded you
All the papers had to say
Was that Marilyn was found in the nude

And it seems to me you lived your life
Like a candle in the wind
Never knowing who to cling to
When the rain set in
And I would have liked to have known you
But I was just a kid
Your candle burned out long before
Your legend ever did

Goodbye Norma Jean
Though I never knew you at all
You had the grace to hold yourself
While those around you crawled
Goodbye Norma Jean
From the young man in the 22nd row
Who sees you as something more than sexual
More than just our Marilyn Monroe

And it seems to me you lived your life
Like a candle in the wind
Never knowing who to cling to
When the rain set in
And I would have liked to have known you
But I was just a kid
Your candle burned out long before
Your legend ever did


Marilyn Monroe (1926-1962)
Hidup mati seseorang tidak ada yang tahu waktunya. Tapi bagaimana rasanya kalau kita ingin bertemu seseorang, tapi dia keburu meninggal? Pasti rasanya menyesal, andai waktu bisa diputar, andai dia mau menunggu, dan andai-andai lainnya. Pada akhirnya, kita cuma bisa mengenang.
Itu jugalah yang dikisahkan oleh Elton John dalam lagunya. Lagu itu didedikasikan untuk mengenang artis “bom seks” Hollywood, Marilyn Monroe. Diceritakan bahwa Marilyn, yang bernama asli Norma Jean, adalah aktris besutan Hollywood. Meski seorang superstar, sosoknya penuh kontroversi, bahkan hingga saat kematiannya pun misterius. Dalam lirik lagu, ia digambarkan seperti “lilin yang tertiup angin”, hidupnya penuh cobaan.
Ya, kenyataannya Elton John memang tidak pernah bertemu Marilyn Monroe. Tentu saja, karena Marilyn meninggal tahun 1962, sedangkan lagu ini baru diciptakan tahun 1973. Pada zaman Marilyn, Elton John masih anak-anak, jadi wajar kalau saat itu dia belum pantas menonton film dewasa. Berangkat dari tema yang “tidak biasa”, lagu ini menjadi salah satu single paling sukses dari Elton John. Sampai sekarang, lagu ini telah dicover banyak penyanyi seperti Sandy Denny, Billy Joel, hingga Ed Sheeran.

Elton John 
Elton John sendiri sempat beberapa kali me-remake “Candle In The Wind” sebagai “tribute” bagi tokoh-tokoh terkenal lainnya. Yang paling terkenal adalah versi yang ditujukan bagi Putri Diana pada tahun 1997. Liriknya mengungkap rasa kehilangan atas wafatnya “England’s Rose”. Seorang putri yang berjiwa sosial tinggi, namun banyak mengalami cobaan dalam hidupnya. Mulai dari perceraian hingga berbagai gosip tentang dirinya. 

Putri Diana (1961-1997)


Goodbye England's rose
May you ever grow in our hearts
You were the grace that placed itself
Where lives were torn apart
You called out to our country
And you whispered to those in pain
Now you belong to heaven
And the stars spell out your name

And it seems to me you lived your life
Like a candle in the wind
Never fading with the sunset
When the rain set in
And your footsteps will always fall here
Along England's greenest hills
Your candle's burned out long before
Your legend ever will

Loveliness we've lost
These empty days without your smile
This torch we'll always carry
For our nation's golden child
And even though we try
The truth brings us to tears
All our words cannot express
The joy you brought us through the years

And it seems to me you lived your life
Like a candle in the wind
Never fading with the sunset
When the rain set in
And your footsteps will always fall here
Along England's greenest hills
Your candle's burned out long before
Your legend ever will

Goodbye England's rose
May you ever grow in our hearts
You were the grace that placed itself
Where lives were torn apart
Goodbye England's rose
From a country lost without your soul
Who'll miss the wings of your compassion
More than you'll ever know

And it seems to me you lived your life
Like a candle in the wind
Never fading with the sunset
When the rain set in
And your footsteps will always fall here
Along England's greenest hills
Your candle's burned out long before
Your legend ever will

Inilah hidup…. Tidak selalu mereka yang terkenal dan hidup mewah itu bahagia…  Di dunia banyak cobaan yang membuat hidup bagaikan “lilin tertiup angin”. Yang penting, sekuat apa “lilin” itu berjuang untuk tetap menyala.

Link video:

Marilyn Monroe version:
https://www.youtube.com/watch?v=kRBHERttdP4

Lady Diana version:
https://www.youtube.com/watch?v=OefdqK3jKi0



Sabtu, 05 November 2016

Lagu Masa Lalu (14) : Bunga Flamboyan

Seindah cinta yang pernah kurasakan
Begitu juga kemesraan wajahnya
Bunga flamboyan ganti dirimu yang kini tiada lagi

Bunga flamboyan kau pujaan hatiku
Terjalin indah menemani hidupku
Tak ingin lagi aku berpisah walau hanya sekejap saja

Bila kau ingin datang kembali
Seperti pertama bertemu
Tak jua aku melepaskan

Bunga flamboyan yang tumbuh di halaman
Terjalin indah menemani hidupku
Biarpun layu ’kan kusayangi seperti cintaku padamu




Bunga flamboyan (Delonix regia)
Manis, puitis, dan mengharukan. Itulah kesanku saat mendengar lagu di atas. Penyanyinya bernama Laily Dimyati, yang dikenal pada tahun 1960-an.
Tak banyak informasi tentang penyanyi asal Malang, Jawa Timur yang kini sudah almarhum ini. Memang, nama Laily Dimyati tidak sepopuler Ernie Djohan atau Tetty Kadi. Tapi, di kalangan orang-orang tua (termasuk ibu saya sendiri), ia selalu diingat lewat lagunya, Bunga Flamboyan. Kenapa?
Coba kita resapi lirik lagu di atas. Seseorang yang telah ditinggal pergi kekasihnya, mencoba membuka kenangan. Satu hal yang bisa membuatnya teringat adalah bunga flamboyan yang mulai layu, yang tumbuh di halaman rumahnya. Tidak dijelaskan apa sebabnya, mungkin dia mendapat tanaman itu dari kekasihnya, atau mereka pernah menanamnya bersama-sama. Yang jelas, penyanyi lagu ini mengungkapkan bahwa dia sangat mencintai kekasihnya. Ia siap menerima kembali sang pujaan hati bila kelak datang kembali, bagaimana pun keadaannya
Jadi, tema yang bisa dipetik dari lagu ciptaan Wedhasmara ini adalah kesetiaan. Biarlah bunga flamboyan itu layu, tapi cinta takkan pernah padam.  Makna itulah yang membuat lagu ini abadi. 




Link video: